kearifanlokal yang santun, ramah, saling menghormati, arif, bijaksana, dan religius seakan terkikis dan tereduksi gaya hidup instan dan modern. Masyarakat sangat mudah tersulut emosinya, pemarah, brutal, dan kasar tanpa mampu mengendalikan diri. Fenomena itu dapat menjadi representasi melemahnya karakter bangsa yang terkenal ramah, santun,
RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP). Satuan Pendidikan : _____ Kelas / Semester : IV (Empat) / 1. Tema 3: Peduli Terhadap Makhluk Hidup. Sub Tema 1: Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku Pembelajaran: 1. Alokasi Waktu: 1 x Pertemuan (6 x 35 menit). A. KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
Dantentunnya perjalanan dari sejak aku lahir sampai sekarang, perjalanan dari SD/MI sampai BEC mengalami masalah yang beraneka ragam. Tetapi semua masalah bisa ku lewati seiring berjalannya waktu. Saya lahir pada hari minggu 11 juni 1995 di rumahku sendiri, Kediri, Jawa Timur. Nama saya Ibnu Ali Ridhlo dan teman teman di desaku biasa
Fast Money. - Perilaku sopan santun terdiri dari dua kosa kata, yaitu sopan dan santun. Lantas, apa arti sopan santun? Bagaimana contohnya di lingkungan rumah dan sekolah?Berdasarkan catatan di KBBI Daring, sopan punya arti 1 hormat dan takzim; 2 beradab secara tutur kata pakaian dan sebagainya; hingga 2 baik itu, dijelaskan juga dalam KBBI Daring tentang santun. Kosa kata ini memiliki arti 1 halus dan baik; serta 2 penuh rasa belas pendidikan maupun kehidupan sehari-hari, perilaku sopan santun diklaim perlu direalisasikan oleh setiap individu. Dengan begitu, manusia bisa hidup saling menghormati, menghargai, serta berbelas kasih satu sama Sopan Santun Berdasarkan ungkapan situs Disperkimta Kabupaten Buleleng, sopan santun dianggap sebagai salah satu unsur penting sosialisasi. Norma-norma dari perilaku ini bisa memberikan berbagai manfaat kepada pelaku dan orang di berbicara mengenai norma, sopan santun dapat dikatakan sebagai penilaian atas sikap seorang manusia yang baik ketika sebab itu, sopan santun mesti dimiliki oleh setiap individu di lingkungannya. Seandainya perilaku tersebut tidak dilakukan melakukan hal yang tak sopan dan santun, maka akan muncul konflik-konflik Sumber Daya Air Kabupaten Malang juga turut memberikan definisi terkait sopan dan santun. Ditulis bahwa sopan berarti membudayakan perilaku hormat serta menghargai individu lainnya. Sementara itu, santun berarti menunjukkan bahwa diri kita merupakan pribadi yang adanya sopan santun, manusia menghormati orang-orang yang lebih tua dan mengayomi yang lebih muda. Bukan hanya itu, individu melihat orang lain sebagai wujud yang setara. Hal ini menyebabkan individu tersebut menghindari hal-hal yang tidak sopan dan Perilaku Sopan Santun di Rumah Dalam kehidupan sehari-hari, perilaku sopan santun kerap kali dilakukan seseorang tanpa sadar. Oleh sebab itu, sikap ini dapat dikatakan sebagai wujud alami yang terbentuk atas norma sosial yang berlangsung di sekitar contoh perilaku sopan santun di rumah dapat dilihat dari cara seorang anak kepada orang tua atau orang yang lebih tua di lingkungan ini beberapa contoh perilaku sopan santun di rumah. Tidak membantah orang tua ketika berbeda pendapat dan memilih untuk berdiskusi. Tidak membentak orang tua. Tidak membentak kakak atau orang lain yang lebih tua di rumah. Diam ketika diberikan nasehat oleh orang tua. Tidak memancing pertengkaran dengan kakak dan adik di rumah. Contoh Perilaku Sopan Santun di Sekolah Selain berbagai contoh perilaku sopan santun di rumah, terdapat juga beberapa contohnya di lingkungan yang kita ketahui, sekolah merupakan tempat seorang individu belajar. Sopan santun juga bisa diajarkan lewat lingkungan ini contoh sopan santun di sekolah. Berbicara dengan tutur kata yang baik kepada guru, teman, atau karyawan di sekolah. Tidak membantah perintah guru selagi itu demi kebaikan. Tidak mencela teman. Izin ketika ingin pergi ke toilet atau keluar kelas. Baca juga Memahami Makna Tata Krama, Sopan Santun dan Rasa Malu dalam Islam 7 Cara Mengajari Perilaku Sopan dan Santun pada Anak Sejak Dini Contoh Norma Kesopanan Apa Itu, Sumber, dan Tujuannya - Pendidikan Kontributor Yuda PrinadaPenulis Yuda PrinadaEditor Dhita Koesno
Pentingnya Belajar Tata Krama di Rumah dan Ketahui Manfaatnya!- Sebagai manusia yang beradab dan berilmu sudah semestinya kita mempraktekan norma sopan santun dimanapun dan kapanpun kita berada. Sudah barang tentu memiliki kepribadian yang ramah dan santun menjadi hal yang sangat disukai oleh semua orang karena dengan keramahan tersebut kita jadi lebih diterima dalam lingkungan masyarakat. Untuk mengetahui seberapa pentingnya belajar tata krama dalam kehidupan bermasyarakat bisa kita awali dengan menerapkannya di lingkungan rumah kita sendiri. Karena apa yang kita lakukan di rumah juga mewujudkan citra diri yang sebenarnya melalui pengasuhan dari orang tua kita. Tidak ada kata terlambat bagi orang tua untuk mendidik anaknya tentang tata krama di rumah agar tata krama yang mereka ajarkan selalu diterapkan di lingkungan pergaulannya. Karena ada banyak contoh tata krama rumah yang bisa kalian sobat grameds yang telah menjadi orang tua ajarkan sejak dini kepada anak kalian. Kesopanan atau perilaku yang baik merupakan tanda bahwa seorang anak telah memperoleh pendidikan yang baik. Memperkenalkan sopan santun kepada anak-anak di rumah adalah langkah pertama dalam mengajarkan mereka tata krama dalam kehidupan sosialnya. Walaupun bagi sebagian orang, mengajari anak sopan santun bisa jadi cukup sulit. Maka dari itu pentingnya belajar tata krama yang diawali di rumah kita sendiri memiliki banyak manfaat yang bisa kita pelajari. Selanjutnya pembahasan mengenai pentingnya tata krama di rumah telah kami rangkum di bawah ini! Definisi Tata KramaCara Belajar Tata Krama Di RumahBelajar Percakapan yang BaikKontak mataBerbagi dan PeduliTerbuka terhadap keragamanMemahami Arti PersetujuanContoh Tata Krama di RumahKatakan “Tolong”, “Permisi” dan “Terima kasih”Kepatuhan terhadap tata tertib rumahMengetuk pintuMeminta Izin Saat Meminjam BarangMenutup mulut saat bersin atau batukSopan santun di meja makanBerbicara dengan lembutMengucapkan PermisiBerdiri saat orang tua datangMenyapa anggota keluargaEtika berteleponBelajar BerbagiManfaat Tata Krama di RumahDisenangi banyak orangMeraih KebahagiaanMeningkatkan rasa percaya diriMembuka Lingkup PertemananKesimpulan Definisi Tata Krama Tata krama adalah wujud atau perilaku yang tertib dengan cara yang baik. Tata krama juga dianggap sebagai cara untuk menjalin hubungan antar manusia. Kebiasaan ini dihasilkan dari aksi dan reaksi pergaulan. Di Indonesia, berbagai kode etik dan etiket mengatur tata cara bertingkah laku sosial dan karenanya dianggap sangat penting. Tata krama menunjukkan rasa hormat dan merupakan kunci keberhasilan interaksi sosial. Bahkan Indonesia dikenal secara luas di dunia sebagai salah satu negara tersopan di dunia nyata. Tata krama dapat juga dipahami sebagai peraturan atau aturan yang diwariskan yang berkembang dalam sosial budaya yang mengatur interaksi antara individu dan kelompok untuk mencapai saling pengertian dan penghormatan menurut adat istiadat yang berlaku. Selain itu, adab juga merupakan hal penting dan penting dalam kehidupan untuk menunjang aktivitas manusia. Secara etimologis, tata krama berasal dari kata tata bahasa dan kebiasaan. Tata berarti aturan, peraturan atau pengaturan. Meskipun krama berarti kesopanan, maka kedua kata tersebut dapat diartikan sebagai aturan umum kesopanan yang telah ditetapkan. Tata krama adalah perilaku santun yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku tersebut mencerminkan kepribadian yang sudah terbentuk sejak kecil melalui cara-cara yang diajarkan oleh orang tua dan lingkungan sekitarnya. Tata krama juga merupakan bagian dari fitrah manusia yang darinya terbentuk kebiasaan, seperti makan dan minum, berpakaian dan kebiasaan manusia lainnya. Perilaku juga merupakan karakteristik individu dan menjadi karakter seseorang. Tata krama dapat juga diartikan sebagai aturan hidup dalam hubungan manusia. Adat istiadat sangat erat kaitannya dengan etika. Etika adalah teori perilaku manusia yang dilihat dari segi baik dan buruk yang dapat ditentukan oleh akal. Menurut para ahli, tata krama memiliki beberapa pengertian, yaitu sebagai berikut Bertens menegaskan bahwa tata krama memiliki tiga pengertian, yaitu tata krama dalam arti nilai atau norma yang menjadi pedoman pengaturan bagi seseorang atau sekelompok orang. tingkah lakunya, adab dalam arti seperangkat prinsip atau nilai moral budi pekerti, dan adab dalam arti ilmu baik buruknya. Menurut Black, tata krama adalah ilmu yang menggambarkan bagaimana manusia memperlakukan sesamanya. Menurut Taryati, adat istiadat atau moral adalah aturan yang diwariskan dan dikembangkan dalam budaya suatu masyarakat, yang dengannya seseorang dapat menciptakan keakraban, saling pengertian, dan saling menghormati dalam berinteraksi dengan orang lain, menurut praktik yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa tata krama adalah tindakan atau kegiatan yang teratur dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan kebiasaan atau norma yang berlaku saat berinteraksi dengan lingkungan. Dengan kata lain, tata krama adalah norma-norma konvensional yang mengatur tata krama yang disepakati dengan lingkungan. Tata krama adalah hal yang harus diajarkan di sekolah. Namun, ada beberapa aturan dasar yang jarang diajarkan kepada anak-anak di sekolah. Itulah sebabnya orang tua juga harus mengajarkan tata krama di rumah. Kebiasaan bertata krama dimanapun dan kapanpun tidak hanya untuk masa depan anak tetapi juga untuk prestasi sekolah mereka. Inilah beberapa cara untuk mengajar anak-anak mengetahui pentingnya belajar tata krama di rumah Belajar Percakapan yang Baik Selain sekolah, rumah adalah tempat yang ideal bagi anak-anak kita untuk belajar keterampilan sosial. Ketika banyak anak lain yang mulai terpengaruh perkataan kasar, memberikannya pengetahuan tentang belajar sopan santun ketika memulai percakapan dengan orang lain dengan tutur kata yang lembut dan sopan adalah sesuatu yang sangat berharga bagi tumbuh kembang anak di lingkungan sosial. Tetapi agar anak-anak kita berbicara dengan bebas dan tidak terlalu tertekan, mereka harus diajari keterampilan dan teknik tertentu. Ada banyak hal tentang komunikasi yang berguna saat anak-anak Anda tumbuh dewasa. Kontak mata Percakapan tatap muka sangat penting. Tetapi tanpa kontak mata yang tepat, akan sulit untuk membuat momen anak Anda ketika anak Anda sedang berbicara dengan seseorang. Anak Anda harus bisa menatap mata orang saat berbicara, menunjukkan kepercayaan diri dan harga diri yang tinggi. Ini juga merupakan sifat kepribadian yang hebat. Mampu memperoleh keterampilan perilaku. Penting untuk dapat membaca situasi dan bertindak sesuai dengan tuntutan situasi. Anak-anak harus diajarkan untuk menangani perilaku mereka sejak usia dini. Mulai dari rumah lah, peran orang tua sangat penting dalam mengajari anak keterampilan perilaku tertentu yang dapat digunakan dalam situasi yang berbeda. Berbagi dan Peduli Ada suatu istilah dari serapan bahasa inggris yang berbunyi “ Sharing is Caring” yang dapat diartikan sebagai berbagi berarti peduli. Gagasan berbagi adalah wujud nyata dari kebaikan, yang harus diajarkan kepada anak-anak sejak dini, terutama ketika berada di rumah, tempat mereka menghabiskan sebagian besar waktunya. Anak-anak harus diajarkan berbagi agar tidak menjadi anak yang pelit karena dengan berbagi anak-anak akan belajar mengenai kepedulian mereka kepada orang lain terutama untuk saudaranya dan orang tuanya di rumah. Belajar berbagi juga merupakan sopan santun penting yang dinikmati banyak orang. Karena ketika anak-anak mulai mengerti arti berbagi mereka akan senantiasa lebih peduli dengan keberadaan orang lain yang kekurangan. Terbuka terhadap keragaman Di dunia sekarang ini, kita memiliki hak istimewa untuk bertemu dengan orang-orang dari berbagai asal, kelompok etnis, kelompok agama dan lain-lain. Bahkan dari lingkungan rumah sendiri, anak-anak kita bisa mengetahui asal-usul orang tuanya mungkin tidak dari suku yang sama, tetangganya yang merupakan perantau dari daerah, dan teman-teman seumurannya yang memiliki warna kulit dan wujud fisik yang berbeda-beda. Itulah mengapa penting agar anak-anak diajari inklusi dan kemampuan untuk mengenali dan menghormati orang dari semua lapisan masyarakat mulai dari lingkungan rumah sendiri. Memahami Arti Persetujuan Bahkan banyak orang dewasa di dunia sekarang ini kurang memahami persetujuan. Ini adalah kebiasaan penting dan sangat mendasar yang harus diperhatikan bagi tumbuh kembang setiap anak. Hanya ketika mereka memahami persetujuan mereka, mereka dapat menghormati sesamanya. Mereka anak-anak harus belajar mengenai arti dari persetujuan akan kesepakatan bersama yang telah dibuat agar mereka tidak tumbuh menjadi anak yang egois dan mementingkan diri mereka sendiri. Contoh Tata Krama di Rumah Katakan “Tolong”, “Permisi” dan “Terima kasih” Contoh tata krama di rumah adalah selalu mengatakan “tolong”, “permisi” dan “terima kasih” kepada anggota keluarga lainnya. Inilah salah satu contoh dasar anak-anak harus diajar. Penting untuk menanamkan pada anak-anak sejak usia dini bahwa sangat bagus untuk mengucapkan “terima kasih” saat meminta dan “terima kasih” saat menerima sesuatu. Kata memaafkan juga harus digunakan saat anak melakukan kesalahan. Gunakan dalam kegiatan sehari-hari sehingga menjadi kebiasaan mereka. Kepatuhan terhadap tata tertib rumah Kepatuhan terhadap tata tertib rumah merupakan contoh tata krama yang baik dan sekaligus meningkatkan kedisiplinan. Tidak hanya di rumah, mematuhi peraturan rumah juga berlaku saat Anda berada di rumah lain. Ini berarti bahwa Anda tidak boleh bertindak seenaknya saat Anda bersama teman atau kerabat. Mengetuk pintu Anak-anak harus diajari bahwa privasi adalah yang paling penting, terutama di rumah. Oleh karena itu kamu harus tahu bahwa mengetuk pintu seseorang dan meminta izin sebelum masuk ke kamar adalah contoh tata krama yang baik. Orang tua juga dapat menjadi teladan bagi anak-anaknya. Meminta Izin Saat Meminjam Barang Anak harus belajar meminta izin sebelum mengambil barang yang bukan miliknya, termasuk barang milik orang tuanya. Mereka juga harus diajar untuk mengembalikan apa yang telah mereka pinjam dengan rasa terima kasih. Jadi biasakanlah untuk meminta izin saat meminjam barang, baik itu milik kakak atau adik, sobat grameds ya! Menutup mulut saat bersin atau batuk Contoh etiket di dalam rumah yang baik adalah menutup mulut saat bersin atau batuk. Selain menjaga adab, perilaku seperti itu adalah akhlak yang baik dalam Islam. Selain bersin dan batuk, mengupil di depan orang tua juga tidak sopan. Bukan hanya tentang menjaga moral, tetapi juga kebersihan. Sopan santun di meja makan Sopan santun di meja makan atau table manners adalah contoh tata krama di rumah yang harus diterapkan sejak usia muda. Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan mengunyah makanan dengan mulut tertutup adalah beberapa di antaranya. Membersihkan meja dan tidak menggunakan ponsel saat makan bersama keluarga juga merupakan perilaku yang sopan. Berbicara dengan lembut Contoh sopan santun di rumah adalah berbicara dengan lembut dan sopan baik kepada anggota keluarga maupun tamu. Ketika seorang anak terbiasa berbicara lembut, kebiasaan ini dipraktekkan dalam kehidupan masyarakatnya. Anak-anak juga harus diajari bahwa mereka tidak boleh menggunakan bahasa yang buruk di televisi atau mendengarnya dari orang lain. Mengucapkan Permisi Pemilihan kata “permisi” daripada “awas” ketika berjalan di kerumunan orang adalah contoh tata krama yang baik di rumah dan perilaku dasar yang perlu dipelajari anak. Jadi ucapkan “permisi” saat berjalan di depan orang tua atau anggota keluarga lainnya. Tidak hanya itu, mintalah izin untuk berbicara tanpa memotong pembicaraan orang lain. Berdiri saat orang tua datang Saat tamu datang ke rumah, jangan lupa untuk datang dan menyapa mereka. Ini adalah contoh perilaku yang baik di rumah karena merupakan bentuk penghormatan kepada orang tua. Menyapa dan mencium tangan orang tua. Menyapa anggota keluarga Contoh sopan santun di rumah adalah menyapa anggota keluarga sebagai tanda hormat dan kasih sayang. Kebiasaan seperti itu juga dapat menambah kehangatan rumah, penuh suasana. Jadi menyapa anggota keluarga di pagi, siang atau malam hari adalah suatu keharusan dalam tata krama. Etika bertelepon Etika menelepon ke rumah harus diketahui agar tidak mengganggu anggota keluarga lainnya. Selain tidak berbicara dengan keras, biasakan untuk duduk dengan sopan saat menelepon, terutama saat berada di depan orang tua. Belajar Berbagi Kebiasaan ini sangat penting untuk dipraktekkan di rumah karena bisa diterapkan setiap kali anak bermain dengan orang lain. Jadi belajar berbagi di rumah dengan saudara adalah salah satu cara bentuk kepedulian misalnya dengan berbagi makanan. Manfaat Tata Krama di Rumah Mempraktikkan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari dianggap memiliki banyak manfaat, antara lain Disenangi banyak orang Memperlakukan orang lain dengan hormat, empati dan kebaikan akan membuat banyak orang menyukai Anda. Bagi anak-anak disukai oleh banyak orang terutama pada orang rumah merupakan suatu hal yang membahagiakan. Ini terjadi karena perilaku yang baik dapat membantu Anda membangun hubungan yang lebih positif dengan orang lain. Meraih Kebahagiaan Dipercayai bahwa kebiasaan positif membuat Anda lebih bahagia. Karena perilaku sopan Anda dapat dihargai dengan senyuman, pujian atau bahkan percakapan yang menyenangkan dengan orang lain. Itu bisa membuatmu merasa bahagia. Meningkatkan rasa percaya diri Sikap yang baik dapat membuat Anda merasa percaya diri dalam situasi sosial. Ketika hal ini sudah Anda terapkan dalam lingkungan rumah akan lebih mudah menerapkannya ke lingkungan sosial karena sudah menjadi sebuah kebiasaan. Karena Anda memiliki kemampuan untuk berperilaku dengan cara yang dapat diterima oleh masyarakat. Rasa percaya diri yang meningkat juga dianggap membuat Anda lebih luwes dalam mengekspresikan diri secara positif. Membuka Lingkup Pertemanan Menjadi pribadi yang memiliki tata krama yang baik selain disenangi oleh banyak orang juga membuat Anda lebih mudah untuk memiliki teman daripada musuh. Misalnya, jika Anda berperilaku baik di depan rekan kerja dan atasan. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri Anda di kantor. Bagi anak-anak, sopan santun di sekolah dapat menjadikan mereka memiliki banyak teman yang dapat dipercaya. Kesimpulan Sekian pembahasan singkat mengenai pentingnya belajar tata krama di rumah. Tidak hanya membahas mengenai pentingnya belajar tata krama di rumah saja namun juga lebih jauh membahas mengenai cara belajar, memberi contoh, serta mengetahui berbagai manfaat yang dapat diperoleh ketika seseorang sudah belajar tata krama mulai dari rumah. Mempelajari tata krama adalah suatu hal yang sangat mendasar terutama bagi seorang manusia sebagai makhluk sosial karena dengan memahami arti dari tata krama itu sendiri serta menerapkannya dalam aktivitas sosial sehari-hari membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik dan disukai banyak orang karena tata krama mengajarkan kita untuk lebih menghargai dan menghormati orang lain. Demikian ulasan mengenai pentingnya belajar tata krama di rumah. Buat Grameds yang mau belajar tentang tata krama dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan etika lainnya, kamu bisa mengunjungi untuk mendapatkan buku-buku terkait. Sebagai SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Pandu Akram Artikel terkait 7 Basic Manners yang Harus Diajarkan kepada Anak-Anak Memahami Pengertian Moral dan Etika Beserta Perbedaannya Tujuan Musyawarah – Pengertian, Etika, dan Musyawarah Sebagai Kearifan Lokal Pengertian Toleransi dan Contoh Sikap yang Penting untuk Diterapkan Pengertian dan Contoh Sikap Rendah Hati ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Mengajarkan sopan santun kepada anak tidak kalah pentingnya dengan pelajaran akademik lho, Bun. Sopan santun pada anak sebaiknya sudah diajarkan sedini mungkin sehingga bisa menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan secara spontan, baik ketika di rumah maupun di luar rumah. Sopan santun adalah bentuk dari kesadaran atau kepekaan kita terhadap perasaan orang lain. Sopan santun bukan merupakan kemampuan atau bakat yang dibawa anak sejak lahir, melainkan hal yang perlu diajarkan dan ditanamkan oleh orang tua. Sopan santun juga bukan peraturan tertulis, tetapi sangat diperlukan dalam hubungan sosial dan bermasyarakat. Sopan santun ini akan menjadi bekal bagi anak, agar anak mampu hidup berdampingan dengan orang lain di masa depan. Tips Mengajarkan Sopan Santun pada Anak Sejak Dini Anak bisa diajarkan mengenai konsep dan pentingnya sopan santun sejak usia dini, tepatnya sejak usia 1,5 tahun. Pada usia ini, umumnya anak sudah dapat memahami bahwa orang lain juga memiliki perasaan seperti yang ia rasakan. Berikut ini adalah beberapa cara mengajarkan anak sopan santun yang bisa mulai Bunda tanamkan sejak dini pada Si Kecil 1. Ajarkan etika dasar Bunda bisa mulai mengajarkan sopan santun kepada Si Kecil dengan etika dasar, yakni mengucapkan kata tolong’, terima kasih’, dan maaf’ setiap ia meminta dan menerima bantuan atau melakukan kesalahan. Bunda bisa mulai mengajarkan tiga kata penting ini sejak Si Kecil sudah mulai berbicara. Mungkin butuh waktu hingga anak bisa secara otomatis mengingat dan menggunakan ketiga kata ini. Namun, tetap ajarkan ia dengan penuh kesabaran dan jangan bosan untuk mengingatkan Si Kecil ya, Bun. 2. Ajarkan konsep berbagi Pada usia 2 tahun, anak biasanya sudah mulai memahami konsep berbagi, meski belum tentu melakukannya dengan senang hati. Bunda bisa mengajarkan Si Kecil dengan cara memberikannya dua mainan serupa, kemudian minta ia untuk berbagi salah satu mainan tersebut dengan temannya. 3. Ajarkan etika di meja makan Pada usia 3–4 tahun, anak sudah bisa makan di meja dengan sendok dan garpu, serta sudah bisa menyeka mulutnya dengan tisu. Pada usia ini, Bunda sudah bisa mulai mengajarkan etiket di meja makan, dimulai dengan cara paling sederhana, seperti tidak melempar atau membuang makanan, atau duduk dengan tenang saat makan dan minum. 4. Ajarkan etika bertamu Bertamu ke rumah orang lain adalah kesempatan yang baik untuk mengajarkan anak sopan santun. Ingatkan Si Kecil untuk selalu mengetuk pintu dan mengucapkan salam sebelum masuk ke rumah orang lain, misalnya mengucapkan halo’ atau sampai ketemu lagi’. Ajarkan juga Si Kecil untuk menjawab pertanyaan dengan sopan saat ditanya berbagai hal, seperti namanya siapa, umur berapa, atau mau minum apa. 5. Ajarkan untuk tidak mengomentari fisik orang lain Hal ini juga salah satu bentuk sopan santun yang perlu diajarkan kepada anak. Bunda perlu mengajarkan Si Kecil untuk tidak mengomentari kondisi fisik seseorang, kecuali yang baik. Ia juga perlu diajarkan untuk tidak selalu mengungkapkan pendapat negatif, terutama jika tidak diminta, karena mungkin dapat menyakiti perasaan orang lain. Selain itu, ajarkan juga Si Kecil untuk tidak menunjuk dan menatap orang lain dengan tajam, terutama pada orang dengan keterbatasan fisik tertentu. Ingatkan juga Si Kecil untuk tidak mengejek atau menertawakan seseorang. Ajarkan ia untuk mencoba memikirkan perasaan orang tersebut. Bunda bisa menceritakan bahwa ada orang-orang yang memerlukan cara khusus untuk berkomunikasi, misalnya tunarungu yang menggunakan bahasa isyarat. Selain mengajarkan sopan santun, ini juga membantu mengajarkan anak untuk berempati. Setelah Bunda mengetahui cara-cara mengajarkan sopan santun pada anak seperti di atas, yang tidak kalah penting adalah menjadi contoh yang baik baginya. Jika Si Kecil terbiasa melihat orang di rumahnya bersikap santun, maka ia secara otomatis juga akan tumbuh menjadi anak yang santun hingga dewasa kelak. Selain itu, jangan lupa juga untuk memuji Si Kecil jika ia sudah bersikap sopan ya, Bun. Perlu Bunda ingat juga, agar anak bisa belajar sopan santun, ia perlu merasa nyaman dengan makan, minum, dan istirahat yang cukup. Jadi, jika Si Kecil sedang tidak menurut, Bunda perlu mencari tahu apakah ia mungkin sedang lapar, mengantuk, atau kelelahan. Jika Bunda masih mengalami kesulitan untuk mengajarkan sopan santun kepada anak atau bila Si Kecil sering bersikap kasar, tidak ada salahnya kok, Bun, untuk berkonsultasi ke psikolog yang khusus menangani masalah pada anak. Dengan begitu, Bunda bisa mendapatkan saran yang memang sesuai dengan kepribadian Si Kecil.
bentuk santun mau belajar di rumahku